PENINGKATAN PENDAPATAN PEMBUDIDAYA IKAN LELE MELALUI INTEGRASI USAHA DENGAN BUDIDAYA CACING SUTRA

Kegiatan usaha budidaya ikan lele banyak dilakukan oleh masyarakat di Kapanewon Kalibawang khususnya di Kalurahan Banjarharjo yang tergabung dalam usaha kelompok pembudidaya ikan maupun secara mandiri, namun usaha ini masih banyak yang dilakukan dengan sekala kecil karena beberapa masalah terutama permodalan, penguasaan teknologi, dan akses pasar yang masih kurang, sehingga dengan usaha yang masih skala kecil tersebut keuntungan yang diperoleh juga relatif sedikit, apalagi ditambah dengan adanya peningkatan harga pakan ikan lele yang terus naik selama ini yaitu sebanyak ± Rp.1000/kg selama satu tahun ini, sedangkan harga ikan lele di tingkat pedagang pengepul yang relatif tetap Rp. 17.000,- berakibat keuntungan yang diperoleh pembudidaya semakin menyusut atau berkurang. Untuk menyikapi kondisi ini pembudidaya ikan lele perlu lebih kreatif dan inovatif agar pendapatannya tidak berkurang yaitu salah satunya melalui integrasi usaha budidaya ikan lele dengan budidaya cacing sutra (Tubifek sp).
Usaha budidaya ikan lele banyak menghasilkan limbah yang berasal dari air kolam yang kurang dimanfaatkan oleh pembudidaya ikan lele, limbah air kolam baik secara harian maupun pada waktu panen hanya dibuang kurang termanfaatkan bahkan dapat mencemari lingkungan yaitu meimbulkan bau, untuk itu perlu adanya penanganan limbah agar termanfaatkan dengan baik dan menguntungkan yaitu sebagai pakan atau media budidaya cacing sutra yang banyak dibutuhkan oleh pembudidaya ikan hias dan perbenihan ikan air tawar. Budidaya ikan lele terintegrasi dengan budidaya cacing sutra ini telah dilakukan oleh beberapa pembudidaya ikan lele di Kalurahan Banjarharjo dengan pemanfaatan limbah buangan kolam tersebut budidaya cacing sutra dapat dilakukan dengan mudah dan berkembang biak secara baik karena sebagian pakan sudah tersedia setiap harinya, contohnya yaitu seperti yang dilakukan Bapak Mokh.Kharir di Pedukuhan Duwet 2, Kalurahan Banjarharjo, dengan pemanfaatan buangan limbah budidaya ikan lele sebanyak 15 kolam secara harian serta ditambah dari limbah kotoran burung puyuh pada lahan seluas 600 m? dengan siklus pemanenan 50 m? setiap hari dapat dihasilkan produksi cacing sutra sebanyak 6 liter dengan harga Rp.30.000,-/liter sehingga pendapatan kotor dari budidaya cacing sutra pada setiap bulannya Rp.5.400.000,- dengan adanya budidaya cacing sutra dapat sebagai pendapatan harian sedangkan untuk budidaya lele dapat sebagai pendapatan bulanan, dengan model pengembangan budidaya ikan lele yang terintegrasi dengan budidaya cacing sutra dapat meningkatkan pendapatan pelaku utama perikanan khususnya usaha budidaya ikan lele, dengan peningkatan pendapatan usaha budidaya yang terintegrasi tersebut tentu saja juga dapat meningkatkan kesejahteraan pelaku utama perikanan yang berada di wilayah Kapanewon Kalibawang khususnya Kalurahan Banjarharjo. Semoga kedepan model-model pengembangan usaha budidaya ikan lele yang terintegrasi dengan budidaya cacing sutra ini banyak dilakukan oleh semua pembudidaya ikan lele sehingga dapat meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usaha perikanan dan kesejahteraan pelaku utama perikanan juga dapat lebih meningkat. (Ib310821)
Foto 1. Lokasi Kolam
Foto 2. Tubifex sp.