TEKNIK PEMIJAHAN GURAMI DI UPT PERBENIHAN PERIKANAN

Ikan Gurami merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang cukup popular dan merupakan salah satu ikan yang berasal dari perairan Indonesia. Ikan Gurami sudah lama dibudidayakan secara komersil sehingga kebutuhan akan benih Gurami juga semakin meningkat.  Olah karena itu permintaan benih Gurami di UPT Perbenihan Perikanan tidak pernah padam. Untuk memenuhi kebutuhan benih Gurami yang semakin meningkat diperlukan pasokan benih dalam jumlah yang cukup dan kualitas yang baik, oleh sebab itu UPT Perbenihan Perikanan menambah jumlah induk Gurami sebanyak 8 paket (setiap paket berisi 1 ekor jantan dan 3 ekor betina) pada tahun ini. Penambahan jumlah induk Gurami di UPT Perbenihan Perikanan tersebut bertujuan untuk menggantikan induk Gurami yang telah mati dimakan oleh predator serta untuk memenuhi kebutuhan benih Gurami yang semakin meningkat.

Teknik pembenihan Gurami di UPT Perbenihan Perikanan yaitu dengan pemijahan induk, peneluran sampai penetasan telur hingga menghasilkan larva. Pemijahan induk Gurami di UPT Perbenihan Perikanan dilakukan secara alami di kolam pemeliharaan induk. Kolam induk diberi tempat dan bahan untuk sarang, tempat sarang tersebut berupa tempat sampah plastic yang dimasukan kedalam kolam sekitar 15 cm dari permukaan air. Bahan yang digunakan untuk sarang induk Gurami yaitu berupa rumput, serabut kelapa, atau bahan lainnya yang memiliki tekstur licin dan diletakkan di permukaan air disekitar tempat sarang. Gurami yang siap memijah akan membuat sarang untuk menampung telur di dalam sarang. Pengecekan telur pada kolam dilakukan setiap hari pada pagi hari. Sarang yang telah berisi telur dikeluarkan dari sarang dan dipindahkan secara hati-hati kedalam ember yang telah diisi air dari kolam induk. Telur-telur tersebut kemudihan dipisahkan di ember yang berbeda antara yang kondisinya baik dan rusak. Telur Gurami di UPT Perbenihan Perikanan menetas dengan selang waktu antara 24-48 jam. Larva Gurami dapat dipindahkan ke kolam pemeliharaan selanjutnya setelah berumur 7 hari dan dapat diberi pakan alami berupa cacing sutra. Larva Gurami dapat diberi bahan-bahan nabati setelah berumur lebih dari 40 hari sedangkan pakan buatan (pellet) dapat diberikan setelah mencapai umur 80 hari. Lama pemeliharaan dan benih yang dihasilkan antara lain: benih usia 40 hari dapat mencapai ukuran 1-2 cm, benih usia 80 hari dapat mencapai ukuran 2-4 cm, benih usia 120 hari dapat mencapai ukuran 4-6 cm dan benih ukuran 160 hari dapat mencapai ukuran 6-8 cm. benih Gurami yang banyak di cari oleh masyarakat di UPT Perbenihan Perikanan yaitu ukuran 6-8 atau setara dengan ukuran korek.

Penulis : UPT Perbenihan Perikanan