Monitoring Perairan di wilayah Kulon Progo oleh Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau (BBPBAP)

Dalam rangka mendukung program prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan berbasis ekonomi biru yang salah satunya adalah pengembangan perikanan budidaya laut, pesisir, dan tawar secara berkelanjutan kiranya perlu dilakukan pemetaan keragaan perairan di Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut maka Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya menugaskan Unit Pelaksana Teknis untuk melakukan monitoring kualitas air, penyakit, dan residu di wilayah perairan Indonesia. Dalam hal ini untuk wilayah DIY pengambilan sampel dilakukan oleh perwakilan dari BBPBAP (Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau) Jepara yaitu Rahayu Rahardianti, A.Md, S.Si, Budi Santoso, dan Ahmad Lilik Hirmansyah bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo yang diwakili dari Bidang Pembudidayaan Ikan pada hari Rabu, 30 Agustus 2023.

Kabupaten Kulon Progo menjadi saluh satu lokasi untuk pengambilan sampel monitoring perairan ini karena memenuhi syarat penentuan lokasi dan titik sampling yang didasarkan pada adanya :

  1. Muara sungai besar
  2. Pantai/pesisir yang banyak terdapat kawasan budidaya udang
  3. Perairan pantai terdapat kegiatan budidaya (RL. Lobster, kerapu, dll.)
  4. Ada aktifitas manusia (pelabuhan/pasar/padat pemukiman, industry, dll)
  5. Kawasan mangrove
  6. Kemudahan akses menuju lokasi (jalur darat/air)

Untuk wilayah Kulon Progo pengambilan sampel dilakukan di 3 lokasi yaitu TPI Bugel, TPI Karangwuni, dan muara sungai Bogowonto. Di tiap lokasi tersebut pengambilan sampel dilakukan di 3 titik yang berbeda kemudian akan dijadikan satu menjadi satu sampel. Jenis sampel yang diambil antara lain : Air, Sedimen, komoditas budidaya (udang/ikan laut, kerang/Rumput Laut/Lainnya), dan komoditas alami (Udang/ikan laut/kerang/Rumput Laut/Lainnya). Untuk air  dilakukan uji insitu meliputi pengecekan suhu air, DO (Disolved oxygen), pH, dan salinitas. Sedangkan untuk udang vannamei untuk uji bakteri dengan mengambil bagian hepatopancreas selanjutnya dilakukan penanaman langsung pada media agar TCBS.Untuk Air dan sedimen yang diuji di laboratorium BBPBAP Jepara nantinya akan diuji kandungan kimia air (Amoniak, Nitrit, Phospat, dll), logam berat (Pb, CD, Hg), serta kandungan bakteri (Vibrio sp, E.coli, dll)., sedangkan untuk biota airnya akan diuji residu pada daging dan penyakit (bakteri dan virus).  

Dengan adanya monitoring perairan ini diharapkan dapat memberikan informasi terkait kondisi kualitas air di perairan khususnya di wilayah Kulon Progo, agar biota budidaya dapat hidup sesuai dengan kondisi alamiah dan tidak mengganggu perairan. Serta keberlanjutan budidaya ikan/udang, biota air, mangrove dan aktifitas lain yang berada di sekitar perairan umum dapat terus terjaga. Monitoring ini juga diharapkan masih terus dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, sehingga wilayah lain di Kulon Progo yang belum dijadikan lokasi pengambilan sampel dapat menjadi target pengambilan selanjutnya sehingga nantinya akan ada data dan pemetaan sepanjang perairan dari muara sungai progo yang berada di Trisik hingga muara sungai Bogowonto.

Penulis: Melani C.