Talkshow Gerbang Segoro, Swasembada Benih Ikan di Kulon Progo

Pada hari Kamis, tanggal 19 Oktober 2023 di UPT Perbenihan Perikanan Kalibawang, dilaksanakan acara Talkshow Gerbang Segoro (Gerakan membangun dengan semangat gotong royong) dengan mengambil tema Swasembada Benih Ikan di Kulon Progo,  menggunakan dana keistimewaan tahun 2023. Acara ini disiarkan secara langsung di Radio Megaswara  FM 98.3 dan live streaming  melalui chanel youtube Megaswara Kulon Progo. Narasumber talkshow adalah Ketua DPRD Kulon Progo, Ibu Akhid Nuryati, SE, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Ir. Trenggono Trimulyo, MT, dan Praktisi Perbenihan Perikanan Lele, Nana Suryana dari Pokdakan Mina Tirta Laras, Krembangan, Panjatan. Acara dihadiri oleh perwakilan Pokdakan, Pokdakan wanita, Unit Pembenihan Rakyat di Kapanewon Kalibawang, Penyuluh Perikanan, dan masyarakat sekitar. Diselingi hiburan dari Sinten Remen Production.

Sebelum acara,  Ketua DPRD Kulon Progo, Ibu Akhid Nuryati, SE, berkenan  meninjau kolam kolam di UPT Perbenihan Perikanan, baik kolam indukan, kolam pemijahan, tempat penetasan, maupun kolam pendederan.  Beliau mengamati larva tawes, larva nilem, dan telur gurami,  yang berada di kolam penetasan.

Pada kesempatan itu, disampaikan kondisi kolam masih menggunakan konstruksi lama, oleh karena itu membutuhkan perjuangan yang luar biasa untuk melakukan panen benih. Sehingga banyak dijumpai benih yang mati. Beliau menggarisbawahi, dalam pembangunan UPT Perbenihan Perikanan agar dilakukan secara konprehensif, dimulai dari hal yang paling pokok, yaitu perbaikan saluran  sebagai sumber air, pembangunan pagar sebelah barat untuk melindungi ikan dari predator, perbaikan kolam, dan regenerasi indukan. Pendanaan agar diusulkan dalam APBD ataupun dari Dana Keistimewaan.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Ir Trenggono Trimulyo, MT, menyampaikan bahwa dalam Gerakan membangun dengan  semangat gotong royong  , melalui tahap cecikal, bebakal, dan tetinggal. Membangun perikanan dari hulu ke hilir, dimulai dari perbenihan, pembesaran, pengolahan, pemasaran. Rencana kedepan  akan dibangun dalam satu kawasan, termasuk  produksi cacing sutra sebagai pakan alami.

Praktisi Perbenihan Perikanan Lele, Nana suryana dari Pokdakan Mina Tirta Laras, Krembangan, Panjatan, menyampaikan bahwa Mina Tirta Laras dalam seminggu bisa menghasilkan benih ikan Lele sebanyak 200.000 ekor dan merasa  kewalahan memenuhi pesanan pelanggan.

Kepala Bidang pembudidaya Ikan, Suryadi,S.Kel menyambut gagasan  yang disampaikan oleh Ketua DPRD tentang pemberdayaan pemuda, bahwasanya Dinas Kelautan  akan menginisiasi  tumbuhnya Pokdakan milenial, karena Pemuda adalah generasi penerus. Diharapkan mampu memberikan warna berbeda di era digital saat ini.

Saat ini, Kulon Progo memiliki 65 UPR dan 1 UPT Perbenihan Perikanan. Benih yang dibutuhkan dalam 1 tahun sebanyak 117 juta ekor, dan sudah terpenuhi 30 juta ekor. 87 juta masih terpenuhi dari luar daerah. Untuk memenuhi swasembada benih, diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak, legistlatif,  pemegang kebijakan, pelaksana tekhnis, masyarakat, maupun pihak swasta. 

 Dalam rangka pengembangan perikanan budidaya di Kabupaten Kulon Progo perlu disusun skenario yang jitu agar produksi perikanan meningkat. Meningkatnya produksi perikanan akan menimbulkan multiplayer effect dalam meningkatkan penghasilan dan kualitas hidup pelaku usaha budidaya ikan, masyarakat lingkungan perikanan, dan masyarakat umum. Keuntungan utama dari budidaya ikan adalah tercukupinya kebutuhan gizi dengan nutrisi unggul dari protein ikan, yang akan meningkatkan kesehatan, kecerdasan, dan penting dalam penanggulangan stunting pada anak. Salah satu permasalahan yang harus serius diperhatikan adalah banyaknya anggota kelompok pembudidaya ikan yang sudah berusia post dewasa (kisaran umu 50 tahun ke atas). Hal ini cukup mengkhawatirkan apabila pada saatnya nanti pokdakan akan semakin kehabisan anggota-anggotanya. Untuk itu perleu kegiatan REGENERASI POKDAKAN.

Regenerasi pokdakan merupakan salah satu usulan kegiatan strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo dalam mempertahankan dan meningkatkan produksi perikanan budidaya. Kegiatan ini diformat dalam tagline cecikal, atau penumbuhan kelompok baru pembudidaya ikan milenial dengan kisaran umur anggota antara 17 sampai dengan 25 tahun. Karakter utama kelompok umur tersebut adalah kegalauan dan kegamangan dalam melaksanakan setiap aktivitas kegiatan yang produktif, sehingga butuh trick dan tips agar permasalahan tersebut tereliminasi. Rancangan yang sudah dipersiapkan adalah dengan menggait mahasiswa jurusan perikanan yang berasal dari Kulon Progo untuk membentuk Pokdakan baru sekaligus mereka yang menjadi ketua Pokdakannya. Hal ini dapat dilakukan dengan bekerjasama dengan kampus penyelenggara pendidikan jurusan perikanan (UGM, dll) untuk memberikan data personil dimaksud, memberikan motivasi kepada mahasiswa, dan sekaligus peluang penelitian dalam tugas akhir mereka. Sedangkan para anggotanya dapat diprovokasi dari Karang Taruna, Pemuda pegiat religi, pemuda petualang, dll.

Dalam kegiatan regenerasi pokdakan ini ada dua skenario penganggaran, yakni mengusulkan anggaran biaya ke APBN maupun APBD termasuk Dana Keistimewaan (DAIS). Pokdakan milenial kita usulkan untuk difasilitasi dengan sarana-prasarana produksi berupa 10 (sepuluh) kolam bulat diameter 2 meter dengan jenis komoditas utama lele dan gurami beserta pakan dan probiotiknya. Sebagai alternatif bagi milenial dapat diberikan opsi budidaya jenis ikan hias seperti Koi, Discus, Guppy, dll, serta alternatif ikan konsumsi lainnya seperti Nila, Lobster air tawar, Tawes, Sidat, dan lain-lain. Wajib juga dianggarkan biaya pelatihan dan benchmarking agar pokdakan milenial punya skill dan pengalaman awal dalam berbudidaya ikan. Target tahun 2024 kita usulkan 1 pokdakan milenial untuk tiap Kapanewon di Kabupaten Kulon Progo. Adapun permasalahan kebutuhan lahan budidaya dapat dikomunikasikan dengan Pemerintah Kalurahan setempat untuk fasilitasi tanah kas desa yang sekiranya ndapat dimanfaatkan untuk pemberdayaan generasi muda.

Kontributor : Erna Dwi Hastuti