Pengecekan Lahan untuk Kolam Budidaya
- oleh dkp@kulonprogokab.go.id
- 26 Maret 2024 14:33:31
- 246 views
Kulon Progo - (26/04/2024) Bidang Perikanan Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan didampingi oleh pihak Kalurahan Kaliagung, Sentolo melakukan pengecekan lahan yang rencananya akan dibuat menjadi kolam budidaya. Pengecekan lahan tersebut dilakukan di Ngrandu, Kaliagung, Sentolo, Kulon Progo. Pembuatan kolam budidaya digunakan untuk penumbuhan kelompok, peningkatan kapasitas pembudidaya, dan penambahan produksi ikan yang akan dibudidayakan. Program ini rencananya akan menjadi usulan di anggaran perubahan Dana Keistimewaan (DAIS) berupa kolam budidaya. Kolam budidaya tersebut nantinya akan dikelola oleh Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) wanita.
Lahan yang akan digunakan merupakan lahan milik pribadi. Pihak kalurahan tentunya berkoordinasi dengan pemilik lahan tersebut. Bahkan, di sekitar lahan terdapat sawah yang diperbolehkan pula untuk dibangun kolam. Alasannya karena sawah tersebut terus mendapatkan aliran air sehingga tidak dapat panen dengan maksimal. Oleh karena itu, lebih baik digunakan untuk pembangunan kolam budidaya ikan. Lahan tersebut akan dibangun 15 kolam berupa kolam terpal bulat dengan komoditas ikan yang dibudidayakan adalah lele dan gurami.
Mekanisme pemilihan lahan tersebut berasal dari usulan dari setiap kapanewon di Kulon Progo. Kemudian, penyuluh perikanan akan melakukan identifikasi lahan yang kemudian dilaporkan ke kapanewon setempat. Lalu, Dinas Kelautan dan Perikanan yang bertugas akan melakukan pengecekan lebih lanjut. Standar utama yang diperlukan untuk memilih lahan yang layak untuk pembudidayaan ikan di kolam budidaya adalah sumber air yang seterusnya ada. Parameter kualitas air yang sesuai juga merupakan faktor pendukung keberhasilan pembudidayaan ikan. Oleh karena itu, dinas juga sekaligus melakukan pengecekan kualitas air yang berasal dari sumur di dekat lahan tersebut yang akan dijadikan sumber pengisian kolam budidaya.
Berdasarkan pengecekan parameter kualitas air, didapatkan hasil jika sumber air yang berasal dari sumur tersebut memenuhi standar optimum. Hasil yang diperoleh terdiri dari pH (7,0); DO (3,0); kondutifitas (71,7), turbiditas (2,9); suhu air (28,6); salinitas (0,3); nitrit (0), dan fosfat (0). Parameter kondutifitas dan turbiditas memang belum memenuhi standar optimum untuk budidaya ikan karena masih berasal dari mata air yang murni. Nantinya, jika akan digunakan untuk air budidaya akan diatur sehingga mendapatkan kandungan elektrolit dan kekeruhan dari pakan dan kotoran ikan. Namun, sebagai sumber mata air sudah layak digunakan dalam pembudidayaan ikan.
No. |
Parameter Kualitas Air |
Kode Sampling |
Standar Optimum |
1. |
pH |
7,0 |
6,5 – 8 |
2. |
DO (mg/L) |
3,0 |
>3 |
3. |
Kondutifitas (mS/m) |
71,7 |
<50 |
4. |
Turbiditas (NTU) |
2,9 |
25-100 |
5. |
Suhu Air (oC) |
28,6 |
28-32 |
6. |
Salinitas (0/00) |
0,3 |
0-0,3 |
7. |
Nitrit |
0 |
<0,06 |
8. |
Fosfat |
0 |
0,2 |
Adanya program ini sangat bermanfaat untuk memberikan kesejahteraan masyarakat. Pembuatan kolam budidaya diharapkan dapat memberdayakan masyarakat khususnya wanita. Produksi perikanan budidaya di Kulon Progo juga diharapkan meningkat. Keberhasilan program ini juga ditentukan dari berbagai pihak yang harus bekerja sama dengan baik. Monitoring dan evaluasi juga akan dilakukan secara rutin sehingga program tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Oleh : Devi Nurviana Asriningati (Mahasiswa Magang MBKM UGM)