Sekolah Lapang Nelayan Pertama di DIY

Sekolah Lapang Nelayan merupakan salah satu kegiatan yang di inisiasi oleh BMKG yang bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan nelayan ketika  melaut serta meningkatkan kemampuan dalam penggunaan teknologi BMKG untuk keselamatan melaut dan menentukan Zona Potensi Penangkapan Ikan (ZPPI). Di Daerah Istimewa Yogyakarta, kegiatan Sekolah Lapang Nelayan baru pertama kali dilaksanakan yang diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari.

Nelayan dan Penyuluh Perikanan dari 3 Kabupaten yaitu Kabupaten Kulon Progo ( 7 peserta ), Kabupten Bantul ( 5 peserta ), dan Kabupaten Gunung Kidul (18 peserta ). Sekolah Lapang Nelayan dilaksanakan selama 3 hari yang terbagi dalam beberapa kegiatan yaitu Pretest (untuk mengetahui parameter kemampuan peserta sebelum SLN), teori dan paparan, fieldtrip ke Statsiun geofisika dan klimatologi Yogyakarta, Post test (mengetahui pengetahuan peserta setelah SLN ). Sekolah Lapang Nelayan dimulai pada tanggal 13 Agustus 2018 dan berakhir pada 16 Agustus 2018.

Dalam Sekolah Lapang Nelayan tersebut, salah satu nelayan dari Kabupaten Kulon Progo yaitu Bapak Sutarno yang merupakan nelayan dari Desa Sindutan Kecamatan Palihan mendapatkan apresiasi karena memperoleh nilai tertinggi dalam post test yaitu mampu menjawab secara benar sebanyak 29 pertanyaan dari 30 pertanyaan yang diberikan oleh Panitia. Hal tersebut menjadi parameter bahwa Sekolah Lapang Nelayan mampu meningkatkan kemampuan nelayan dalam memahami materi yang diberikan selama kegiatan berlangsung. Sekolah Lapang Nelayan juga meningkatkan kemampuan nelayan dalam mengakses informasi BMKG yang berkaitan dengan kemaritiman melalui smartphone sehingga memudahkan nelayan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan oleh nelayan ketika ingin melaut.

Dengan adanya Sekolah Lapang Nelayan diharapakan ada perubahan paradigma yang semula nelayan mencari ikan menjadi nelayan menangkap ikan karena melalui Perpaduan teknologi BMKG dan KKP bisa diprediksikan Zona Potensi Penangkapan Ikan ( ZPPI ) sehingga bisa meningkatkan produktivitas dari nelayan dan kesejateraan nelayan bisa meningkat.

 

Foto: Penyematan tanda peserta sekolah nelayan oleh kepala BMKG diwakili oleh penyuluh perikanan Kulon Progo dan Bantul

Foto: Penyerahan cindera mata dari kepala BMKG kepada dinas perikanan Kulon Progo, Bantul, Gunung Kidul dan DKP DIY serta Pemkab. DIY.

Foto: Penyerahan hadiah kepada Bp sutarno (mengenakan kaos biru) nelayan Sindutan, Temon, Kulon Progo, peraih nilai tertinggi dalam post test bmkg oleh kepala pusat publik bmkg